Jilbab
(jamak nya “jalabib”) ialah sejenis baju kurung yang longgar, yang dapat
menutup kepala, leher, dan dada.
Wanita memakai
jilbab diibaratkan sebagai dagangan (kue) yang di taruh di etalase yang tidak
boleh dipegang sebelum dibeli dan yang pasti juga nilainya lebih terhormat.
Sedangkan wanita yang tanpa jilbab, diibaratkan sebagai barang obralan atau kue
di pinggiran jalan, yang bisa dipegang sana-sini, dan yang pasti harganya lebih
murah. Sehingga dari pandangan si
pembeli (lelaki) kebanyakan mereka enggan macam-macam dengan wanita berjilbab.
Karena harga diri itu objek kecantikannya.
Namun, kue yang
ditaruh di etalase tersebut, jika mengalami kebusukan maka akan lebih jelas
tampak daripada kue di pinggiran jalan. Hal ini menceriminkan bahwa wanita
muslimah yang memakai jilbab, jika terlihat kesalahannya sedikit saja oleh
orang lain, maka pandangan orang lain yang melihat pada wanita berjilbab itu
akan buruk. Sebagai contohnya : ketika ada seorang akhwat melepas jilbabnya pada saat keluar rumah,
maka orang lain memandang akhwat tersebut sudah tidak baik lagi. Bahkan lebih
buruk dari wanita yang sudah terbiasa membuka auratnya ketika keluar rumah.
Oleh karena itu, jika kita sudah mendapat hidayah atau karunia dari Allah untuk
bisa menjaga atau menutup aurat kita dengan baik, janganlah sekali-kali untuk
membukanya. Karena orang lain bisa beranggapan kalau kita itu telanjang.
Rasulullah SAW
bersabda :
“ Allah melaknat
wanita-wanita yang memakai pakaian, tetapi masih terlihat telanjang”
Bagaimana dengan jilbab zaman sekarang
?
Kebanyakan dari wanita memakai jilbab
bukan karena Allah dan bukan untuk menutup auratnya. Namun hanya sebagai
penutup kepala karena merasa rambutnya kusam (jelek) dan banyak juga wanita
yang memakai jilbab hanya ketika menghadiri acara-acara tertentu atau ketika
sedang sekolah saja. Serta jilbab yang mereka pakaipun masih belum menutup
dada. Alangkah baiknya, jika tidak hanya ketika sekolah dan menghadiri
acara-acara tertentu saja kita memakai jilbab. Namun dalam keseharian hidup pun
wajib bagi kita memakai pakaian atau jilbab yang sesuai dengan syariat islam.
Allah Swt berfirman dalam Al Quran surat Al-Ahzab ayat 59
:
Artinya:
“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah maha
pengampun dan penyayang”.
Kebanyakan wanita enggan memakai
jilbab disebabkan:
v Malu dikatakan sok alim, jika harus berbusana muslimah
v Malu dikatakan orang udik, jika harus memakai pakaian
yang menutupi seluruh auratnya
v Malu dikatakan tidak mengikuti perkembangan zaman, jika
masih memegang adab dan tata cara islam yang menjadi keagungan nilai dirinya.
Malu yang demikian haruslah cepat
dibinasakan. Karena itu semua adalah malu yang salah. Seharusnya:
ü Malulah ketika kita tidak seperti muslimah lainnya
berbusana muslimah dan berakhlak mulia.
ü Malulah jika seusia kita ini masih belum berjilbab.
ü Malulah jika kita tidak mampu merubah kejelekan di
lingkungan terdekat.
ü Malulah kepada Allah SWT jika ada larangan yang kita
langgar dan perintah yang tidak sanggup kita kerjakan.
Semoga Allah
Ta’ala memberikan taufik kepada kita untuk mentaati-Nya dan menetapkan kita
dalam istiqomah. Amiin ya Rabbal’alamiin…..